Kalau kamu sudah cukup lama di industri konten video, pasti pernah beberapa kali ketemu klien seperti ini. Ya gak? Ngeselin kan? hehe
Sebenarnya wajar, jika kita berada di posisi klien mungkin kita akan melakukan hal yang sama. Prinsipnya mereka ingin mendapat hasil yang benar-benar maksimal dari budget yang mereka sudah keluarin.
Terus yang jadi masalah dimana? Ini cuma satu contoh kenapa hal ini bisa terjadi, tapi gak melulu karena hal ini.
(kalau ada masukan atau ketidaksejuan dengan bahasan ini sila hubungi kami, kita diskusikan bareng)
Yang suka kejadian adalah vendor tidak atau kurang menyampaikan detil layanan sejak awal perjanjian. Tentang apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam layanan. Seperti skup pekerjaan yang sedetil detilnya dan yang diluar itu mesti rela nambah budget.
Misal ya video shoting tiba-tiba minta ada animasinya padahal di awal tidak ada kesepakatan itu, dan lain-lain..
Contoh paling makjleb biasanya soal revisi. Disini biasanya ada ketidakpahaman klien soal proses produksi, misal dalam pembuatan animasi 2D umumnya ada 3 langkah, skrip-storyboard-video jadi.. diproses pertama skrip tentu ada respon feedback dan revisi, ketika sudah oke, di lock baru masuk tahap selanjutnya.. Yang ngeselin kalo sudah di step akhir, klien minta bongkar skrip lagi, kacaulah bongkar semua.. Untungnya di platform videoin.id sudah disistemisasi pengerjaan projeknya sesuai dengan step produksi yang telah ditetapkan sebelumnya..
Hmm apa lagi ya? kayaknya masih banyak kasus kenapa klien bisa BM.. ada yang mau berpendapat dan sharing? mungkin masalahnya bisa kami pecahkan untuk kebaikan vendor di platform videoin.id
Sampai jumpa di level yang lebih tinggi