8 Langkah Pembuatan Video Promosi (Bagian 1)

Video Marketing 06 Nov 2018
ditulis oleh :

 

Mau membuat video promosi?

Konten video saat ini bisa digunakan dalam banyak cara dan tujuan, seperti kita lihat di social media platform manapun, pada layar layar kaca di rumah, di jalanan, dan dimanapun Anda berada.

Terus bagaimana cara membuatnya? Rasanya rumit kan, padahal sebenarnya cukup sederhana.

Terlepas dari berapapun bujetnya, besar perusahaannya dan alasan pembuatan video, sebenarnya ada format dasar yang bisa Anda ikuti, dari ide awal hingga video jadi.

Dibawah ini akan dipaparkan secara umum ada 8 langkah yang bisa membantu Anda mengeluarkan ide dari kepala hingga diputar di hadapan audien Anda.

 

Langkah 1 : Identifikasi Tujuan (Goals)


Sebelum melangkah jauh ke pembuatan skrip, coba mundur kebelakang. Sebenarnya apasih alasan besar (why), Anda ingin membuat video ini.

Biaya pembuatan video bisa muahal, jadi sangat penting untuk goals Anda sudah sangat jelas, sebelum Anda menuliskannya menjadi sebuah naskah.

Sebagai contoh, misalnya Anda memiliki perusahaan baru dan Anda ingin video ini memperkenalkan misi brand ke pengunjung web. Atau mungkin Anda punya lini produk yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut kepada pembeli prospektif. Bisa saja Anda sedang membuat program diskon, dan butuh video yang bisa mendorong orang untuk segera ambil tindakan pembelian.

Nah, berikut ini adalah alasan yang umum ketika perusahaan membuat video promosi

- Brand Awareness

- Drive Sales

- Drive Traffic

- Increase Customer Engagement

- Educate Customer

 

Satu hal yang perlu dicatat, jika Anda memiliki beberapa goals, ada baiknya juga membuat beberapa video. Semakin banyak goals atau ide yang disisipkan pada satu video, apalagi video pendek, akan membuat naskah menjadi rumit dan tentu saja akan membingungkan audiens.

 

 

Langkah 2 : Tentukan Eksekusi

Sekarang Anda sudah memiliki ‘Alasan’, hal ini sangat memudahkan apa yang paling masuk akal dalam eksekusi videonya.

Sebagai contoh, katakanlah perusahaan baru Anda ingin membuat video intro untuk di halaman depan website dengan tujuan memperkenalkan brand dan membuat orang mendaftarkan dirinya.

Dalam kasus ini, Anda baiknya membuat video yang mampu ‘mengenalkan’ atau ‘menjelaskan’. Anda akan memahami kenapa itu merupakan pilihan yang masuk akal.

Misalnya, Anda sebagai perusahaan baru dan sedang menghadapi kompetisi bisnis yang ketat. Mungkin video dengan gaya perkenalan atau penjelasan dengan sudut masalah-solusi menjadi lebih ideal, daripada hanya menjelaskan visi misi perusahaan.

Agar ada pencerahan, berikut adalah daftar eksekusi yang memungkinkan Anda pilih :

- Introductory : Katakan pada audiens siapa Anda, jelaskan misi, dan lain lain.

- Explanatory : jelaskan bagaimana sesuatu bekerja, seperti produk atau fitur yang spesifik.

- Problem/Solution : Tunjukkan cara lama-cara baru dan bagaimana produk Anda bisa jadi Solusi.

- Narrative : Gunakan elemen pengkisahan seperti plot, konflik, resolusi dan lainnya untuk memperkenalkan atau menjelaskan sesuatu.

- Drive Action : Membuat audiens melakukan sesuatu. (beli sekarag! Dll)

- Product Focused : Perkenalkan atau showcase spesific produk atau fitur.

- Testimonial : Interview, Quotes, soundbytes dan lain lain dengan customer seputar tema atau topik.

- Endorsement : Menggunakan persetujuan selebriti atau influencer.

- Informative : Edukasi audiens Anda menegenai sesuatu yang spesifik, seperti gaya tutorial, dan lainnya.

Kalau sudah memiliki goals dan memilih eksekusinya, ini saatnya disempurnakan dengan mengatur tone atau nuansa dari video Anda.

 

 

Langkah 3 : Pilih Nuansa (Tone)

Nuansa atau Tone, secara sederhananya adalah, bagaimana feel atau apa yang dirasakan Audiens Anda disaat menonton video Anda?

Contoh, Anda ingin membuat audiens tertawa atau membuatnya bergerak? Anda ingin audiens merasa lebih pintar, atau Anda ingin mereka hanyut dalam kisah dari video Anda?

Di bawah ini adalah beberapa variasi tone atau nuansa yang bisa di eksplorasi untuk konsep dan eksekusi kreatif.

- Dramatic, menggerakkan secara emosional.

- Informative/straightforward, jelas dan ringkas.

- Conversational, santai dan otentik

- Urgent, mendesak untuk segera bertindak

- Fun/Playful, menggunakan perangkat kreatif yang menyenangkan.

- Humorous, komedi membuat audiens senyum atau tertawa.

- Quirky, menggunakan keunikan atau kejutan tak terduga.

- Cutesy, sesuatu yang membuat Anda, ‘Awwww! :) ‘

- Entertaining, bertujuan untuk meberikan informasi dan hiburan.

- Inspirational, menggunakan tema inspiratif untuk menggerakan audiens

- Artsy/hip/cool, merasa muda, stylis, trendi dan sebagainya.

- Luxurious, mewah, kaya, seksi dan lain lain.

Masih ada beberapa tone yang bisa dieksplorasi, tapi semoga ini sudah memberikan Anda beberapa ide bagaimana video Anda nantinya.

 

 

Langkah 4 : Tentukan Durasi

Apakah akan 30 detik? 60 Detik? Satu menit? 5 menit? Mungkin Anda berfikir, bagaimana bisa tahu durasinya sampai semuanya saya tuliskan naskahnya?

Percaya deh, pada keyataannya tanpa memutuskan durasi sejak awal, video Anda akan berakhir terlalu panjang dan tidak fokus.

Ingat, ide Anda seharusnya sebesar waktu yang harus diungkapkan. Pembatasan waktu atau durasi pada konsep Anda, justru akan membuat konsep itu menjadi lebih kuat dan efektif.

Ini juga bisa menghindari Anda dari situasi frustasi, seperti memaksa memotong skrip berdurasi 2 menit untuk dijadikan video berdurasi 30 detik.  

Kalau kurang yakin berapa durasi video Anda sebaiknya, perhatikan hal di bawah ini.

- Goals Anda, brand awareness , clicks dan lain lain

- Dimana video ini akan diperlihatkan, TV, Social Media, Website, dll

- Bujet yang dimiliki, low, mid, high, unlimited

Sebagai contoh, jika goals Anda adalah untuk mempromosikan ‘Holiday Sale’, 30 detik video sepertinya cukup untuk menyampaikan maksud Anda. Namun, jika Anda ingin membuat audiens bercucuran air mata, Anda mungkin butuh waktu satu setengah menit atau lebih agar itu tercapai.

Kemudian Anda harus perhatikan dimana video ini ditampilkan. Sebagai contoh 30 sampai 60 detik video komersial sudah sangat umum untuk TV, dan yang durasi lebih panjang di media Online. Dan di setiap media online seperti Instagram, Facebook, Youtube dan lainnya punya aturan dan batasan masing masih yang harus diperhatikan.

Terakhir, bergantung seberapa besar bujet atau anggaran Anda. Kalau terbatas, mungkin cukup membuat satu versi saja, dengan memperkuat langkah 1-3 di atas.

Kalau bujet Anda cukup besar, Anda bebas membuat beberapa versi sekaligus, dan memberi Anda ruang mengeksplorasi setiap sauran penempatan video yang ada.

Setelah durasi, saatnya berfikir seperti apa video Anda akan terlihat.

 

Bersambung.....

(Sumber : Annie Macguire)
Bagikan:

Artikel Lain

30 Jan 2020 Berita
Startup Weekend kembali digelar kali ini di BSD sebagai ajang belajar bikin startup.
12 Jan 2020 Berita
Menghadapi tantangan yang semakin ketat di tahun 2020, videoin.id bekerjasama dengan femalepreneur mengadakan kelas online bagi para UKM untuk bisa dapat naik kelas